Kamu suka bertengkar dan ingin putus, eits! baca dulu ini?

inget sob, Tidak selamanya hubungan itu harus berjalan mulus, ada kalanya masalah datang yang membuat hubungan sobat dan kekasih menjadi terpuruk dalam artian diambang pertengkaran gtu!.

Ketika asmara berada di ambang kehancuran misalkan, ingat jangan langsung mengambil inisiatif untuk memutuskan hubungan.

Ada hubungan yang bisa diselamatkan, ada pula yang tidak. Pikirkan baik-baik dan tanyakan pada diri sendiri tentang kelanjutan kehidupan asmara ke depannya.

Ini ada beberapa pertanyaan yang harus sobat jawab jawab sebelum ingin memutuskan hubungan saat sobat sering bertengkar ,, mari disimak dan renungkan baik-baik.

1. Apakah dia meminta maaf?

Ketika hubungan menjadi hancur karena ulahnya, lihatlah bagaimana sikapnya setelah itu. Apakah ada kata-kata penyesalan darinya? Kata-kata maaf merupakan langkah pertama bahwa dia menyesali tindakannya. Jadi, jika sobat misalkan belum mendengar permintaan maafnya, sebaiknya sobat tidak perlu memikirkan untuk kembali lagi padanya, ini bisa jadi pertimbangan nich. ..

2. Apakah dia bertanggung jawab?

Meminta maaf merupakan keharusan, tapi dia juga perlu mempertanggung jawabkan tindakannya. Bukan berarti ia hanya mengatakan penyesalan dan permintaan maafnya, tapi si dia juga harus mengakui atas tindakannya. Mengakui kesalahan merupakan sikap gentle yang perlu sobat lihat dari seseorang.nah, Jadi, apakah dia sudah mengakui kesalahannya atau kah masih ada dalam sikap keras kepalanya?

3. Apakah hanya emosi?

Pastikan sobat mempunyai alasan yang tepat sebelum mengakhiri hubungan. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah keputusan ini memang murni dari hati atau hanya emosi sesaat? Mungkin sobat ingin putus karena baru-baru ini ada cekcok dengan si dia. Sebaiknya, tunggu sampai Anda tenang sehingga dapat berpikir secara matang jangan langsung gubres aja meminta putus, pikirkan dulu dan tenangkan diri dulu sampai emosi itu hilang.

4. Apakah dia mengerti mengapa sobat marah?

Dia terlihat sangat menyesal dan menunjukkan bahwa dia benar- benar kecewa atas sikapnya. Dia pun memahami kemarahan sobat dan tidak menunjukkan sikap kekesalan pada sobat karena kemarahan sobat. Tapi, jika dia hanya berkata- kata manis dan mencoba untuk merayu dan gerakgerik yang mengarah ketindakan seksual, percayalah dia tidak benar- benar menyesali sikapnya dan sobat akan tersakiti lagi di lain waktu. Perlu pertimbangan tuch.

5. Apa masalah masih bisa diselesaikan?

Tanyakan kepada diri sendiri, apakah masih bisa diselesaikan dengan baik? Coba pikirkan kembali bagaimana penyelesaian konflik tanpa mengakhiri hubungan. Diskusikan apa yang sobat inginkan dari sang kekasih, dan dengarkan juga bagaimana perasaan pasangan sobat. Jika masalah memang dapat diselesaikan, sobat akan memiliki nilai positif untuk masa depan.

Mungkin saja sebenarnya sobat dan dia masih ingin berjuang untuk membangun hubungan yang lebih serius.

6. Apakah sobat masih mencintainya?

Ini adalah pertanyaan utama yang sobat perlu tanyakan pada diri sendiri, sebelum mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan kedua. Jika jawabannya adalah 'Ya', sobat bisa mencari cara untuk membangun kembali kepercayaan. Jika jawabannya 'Tidak', maka sobat mengetahui, inilah titik di mana sobat harus melepaskannya tanpa perlu takut akan kesendirian. Terkadang, bagi sebagian orang, kesendirian menjadi ketakutan tersendiri. Tapi bukankah Menjadi single lebih baik, dibanding mempertahankan hubungan yang buruk dan tidak sehat. Benar gak?

nah, setelah pertanyaan diatas sobat renungkan. Gimana perasaannya saat ini? ? Udah bisa berpikir jernih apa belum,

semoga postingan riedwhan kali ini, bermanfaat untuk sobat semua ya.

salam ngeblogg..