Arsip Blog

Pengertian kepribadian ambivalensi

Hai, sob. . Balik lagi ni dengan blognya riedwhan, dan pada postingan kali ini blog riedwhan akan membahas tentang pengertian kepribadian ambivalensi.

Ambivalency adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya perasaan yang bertentangan. Misalnya cinta dan benci dan perasaan-perasaan lain.

Ambivalensi merupakan keadaan yang terjadi secara simultan, antara perasaan yang bertentangan terhadap seseorang atau sesuatu.

Nah, dengan kata lain, ambivalensi merupakan pengalaman yang memiliki pikiran atau emosi positif dan negatif valensi bagi seseorang atau sesuatu.

contoh umum dari ambivalensi yaitu perasaan cinta dan benci dari seseorang.

Istilah ini juga merujuk pada situasi di mana "perasaan campur aduk" yang dialami oleh seseorang, atau di mana seseorang mengalami ketidakpastian atau keraguan tentang sesuatu.

Ambivalensi dialami dan dirasakan secara psikologis oleh seseorang dengan perasaan yang tidak menyenangkan ketika aspek-aspek positif dan negatif dari subjek keduanya hadir dalam pikiran seseorang pada waktu yang sama.

Kondisi ini dapat menyebabkan penghindaran atau penundaan, atau untuk membicarakan upaya untuk mengatasi ambivalensi.

Ketika situasi tidak memerlukan keputusan yang akan dibuat, orang mengalami kurang nyaman bahkan ketika merasa ambivalen.

Dalam psikoanalisis, konsep ambivalensi (diperkenalkan oleh Bleuler pada tahun 1911) mengacu pada suatu sikap emosional yang mendasari di mana impuls bertentangan (biasanya cinta dan benci) berasal dari sumber yang sama dan karena itu dianggap saling tergantung.

Selain itu, ketika istilah ini digunakan dalam psikoanalitik, biasanya diharapkan bahwa orang mewujudkan ambivalensi akan benar-benar merasakan kedua dari dua emosi kontradiktif.

Dengan pengecualian kasus neurosis obsesif, satu atau lain dari sisi yang saling bertentangan biasanya ditekan.

Seorang pecandu narkoba mungkin merasa ambivalen tentang obat pilihan mereka, mereka tahu bahwa obat memiliki efek merusak pada kehidupan mereka (sosial, finansial, medis, dan sebaliknya), sementara terus mencari dan menggunakannya karena kesenangan yang mereka dapatkan dari obat yang penggunaan.Perbedaan lain yang relevan adalah bahwa sementara gagasan psikoanalisis "ambivalensi" melihatnya sebagai ditimbulkan oleh semua konflik neurotik, sehari- hari "perasaan campur aduk" seseorang dengan mudah dapat didasarkan pada penilaian cukup realistis dari sifat sempurna dari hal yang dipertimbangkan.

sekian dulu dech pembahasannya, nanti kita lanjut pada postingan selanjutnya dan yang pasti dengan tema yang berbeda .

sumber: id.shvoong.com dengan beberapa perubahan.

2 komentar :

  1. terimakasih sangat membantu

    BalasHapus
  2. Mau tau lebih banyak utk menghadapi orang yg mengalami ambivalensi

    BalasHapus

Distributed by Gooyaabi Templates | Designed by OddThemes