Sekilas tentang pacaran

Halo sobat riedwhan, kita jumpa lagi nich. Dan pada kesempatan kali ini blog riedwhan akan membahas sekilas tentang pacaranmemang membahas remaja biasanya tidak lepas dari topik seputar pacaran. Seiring dengan bekerjanya hormon- hormon pada tubuh remaja, mulai tumbuh perasaan suka dan tertarik terhadap lawan jenis. Muncul rasa selalu ingin dekat dan memiliki kedalaman hubungan yang lebih dari teman atau sahabat.

Keinginan pacaran atau menjalin hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis merupakan hal yang wajar dan alami.

Pacaran sama seperti setiap hal yang remaja alami dalam kehidupan pasti bisa dipandang dari dua sisi, yaitu positif atau negatif.

Kalau remaja dapat memanfaatkan masa pacaran dengan baik, sebenarnya banyak ilmu berharga yang dapat dipetik. Pada saat sekarang berani memutuskan untuk melangkah ke tahap pacaran, berarti remaja itu siap menyediakan tempat bagi orang lain untuk sama-sama menjadi subjek dalam kehidupan.

Melihatkan orang lain masuk dalam kehidupan sekarang, tentu bukan hal mudah. Pada awalnya mungkin yang lebih dirasakan hanya indahnya.

Semua terasa manis dan sempurna, namun dengan berjalannya waktu ternyata tidak semua berjalan selalu menyenangkan.

Semua pelajaran yang dipetik dari pacaran sangat berguna walau ada juga yang tak berguna,

terutama sebagai bekal untuk memasuki tahap selanjutnya, yaitu pernikahan.

Namun disamping sebagai manfaat yang bisa didapat dari pacaran, ada juga hal-hal negatif yang harus diwaspadai.

Jika seluruh waktu dan energi dari pagi, siang, dan malam selalu terfokus hanya untuk pacaran, pasti banyak hal penting yang terbengkalai. Pacaran biasanya dikaitkan dengan seks.

Hal ini yang kadang- kadang membuat orang tua khawatir dan melarang anak-anaknya untuk pacaran.

Keberadaan pacar dapat dijadikan kesempatan untuk mengeksplorasi dorongan seksual, apalagi jika kondisi lingkungan mendukung.

Berduaan ditempat tertutup, bebas gangguan, jauh dari keramaian, sering membuat iman melemah, moral luntur, dan akal sehat tidak berfungsi.

Pengendalian dari dalam hal itu sering kali gagal.

Mengendalikan hasrat seksual memang perlu diupayakan.

Remaja dapat terbantu untuk mengevaluasi dengan lebih objektif, apakah mereka memang benar-benar sudah memilih orang yang tepat.

Remaja juga dapat lebih jernih mempertimbangkan, apakah dengan pacaran mereka dapat kesempatan untuk lebih mengembangkan diri kearah positif atau malah banyak kesempatan emas terbuang yang sebenarnya dapat di nikmati pada masa remaja.

.

cukup sampai disitu aja pembahasannya. Dan semuanya dikembalikan pada persepsi masing-masing . Semoga artikel ini bermanfaat. Happy blogging